Kisah Nyata, Buruknya Manajemen Wisata Curug Luhur Bogor

Ini kejadian  yang saya dan keluarga alami, dua hari setelah lebaran, minggu (19/7/15). Waktu itu keluarga saya dari kerawang bekunjung ke rumah keluarga saya di Bogor untuk bersilaturahim. Setelah bersilaturahim, tujuan selanjutnya pergi berwisata, ada 3 tempat wisata yang ingin dikunjungi yaitu kolam renang zam-zam tirta, curug luhur atau taman matahari. Yang kami pilih wisata curug luhur, karena dekat dari tempat kami tinggal.

Setelah diskusi kami langsung pergi menuju Curug Luhur. Hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai di tempat yang dituju.

Setelah sampai lantas kami diarahkan menuju loket, di sini obrolan tawar menawar dimulai.

Pertama kami menanyakan harga tiket masuk, dan ternyata biaya tiket masuk seharga 40.000 /orang termasuk bayi. Total biaya yang harus dibayar yaitu 900.000 untuk semuanya. Menurut kami itu terlalu mahal. Terjadilah tawar menawar harga (saya sudah 3 kali ketempat ini dan jika membawa banyak orang/rombongan emang selalu ada potongan harga) ternyata dari pihak tempat wisata tidak mau menurunkan harga, akhirnya kami mengurungkan niat masuk wisata curug luhur. Awalnya tidak ada masalah. Kami diarahkan olah petugas jika tidak jadi bapak putar balik pulang saja. Ya sudah karena  munurut kami itu kemahalan kami putar balik untuk cari tempat lain. Kami diarahkan puter balik masuk ke dalam. Setelah putar balik kami di jegat oleh pemilik tempat wisata (orang bule) menurut dia kita sudah memasuki area dan kami harus bayar. Di sinilah ketegangan mulai. Kita kekeuh tidak mau bayar karena kami tidak jadi. Dan dari pemilik tetap kita harus bayar. Ya sudah akhirnya kami mengalah dan menanyakan berapa kami harus bayar.? Dan yang bikin emosi, mereka bilang kita harus bayar 1 juta. Apa!!! Satu juta… yang benar saja. Kita belum turun dari mobil, baru diparkiran kita harus bayar melebihi jika kita masuk tempat wisata. Ini tidak masuk akal.

Mereka menyangkal, ini sudah peraturan. Ya walaaupun kita kena denda karena  masuk area tidak sebesar itu juga  kaleeesss…

Dan mulailah perang mulut dimulai. Kami ya tersulut emosi tidak terima harus bayar sejuta. Dan mereka kekeuh kita harus bayar. Dan dari beberapa pihak keamanan mamanggil semua preman-premannya berkumpul kira-kira kami dikerumunin 30 lebih pereman yang mangamankan tempat wisata.

Kondisi saat itu sudah tidak kondusif, ada dari pihak sana menendang mobil dan memukul pipi dan kuping kakak saya kemudian dibalas dengan tendangan dari kaka saya kepihak mereka. Setelah terjadi cekcok dan adu pukul akhirnya kami disuruh meninggalkan tempat.

Yang harus diperhatikan jika kalian ingin pergi ke wisata curug luhur bogor. Berhentikan mobil jauh dari area wisata sebelum membeli tiket atau hanya sekedar menanyakan jadi jika tidak jadi kalian bisa langsung pergi.

Noted: maaf tulisannya berantakan

24 thoughts on “Kisah Nyata, Buruknya Manajemen Wisata Curug Luhur Bogor

  1. Amazing sekali pricenya , sungguh sangat mengecewakan aturan manajemen tempat wisata tersebut . Tidak bermoral dan sama sekali tidak pantas dilakukan aturan aturan itu

  2. Di laporkan ke pada yang berwajib langsung,ini negara hukum, semua ada undang-undangnya, …
    Apalagi itu bule, ini indonesia tanah air kita..

  3. Buset,,ini mo ngerampok apa meres orang?? Kirain cuma pemerintah aja yg meres rakyat kecil…aduin aja ke YLKI, tuntut balik !!

  4. yang sabar yh kalau saya sih sedia nomor polisi nampar aja itu udah termasuk ke kerasanloh harusnya lapor aja polisi. mungkin si bule tertekan kali harganya mahal soalya peremanya aja ada 30 pusing mikirin bayar preman ad pegawainya kasihan hahahhahah

  5. kanyanya si bule gaulnya ketemu sama rekan bisini org indo yg salah dia diligkungan org2 yg mata duitan alisan suka mengancam klu gk dikasih duit,dari comen kalian yg udah pernah kesana udah kelihat berarti tempat wisata ini gk bagus ah ak gak mau ah ke sana .makasih yh untuk infonya

  6. Buat aja petisi/ajakan utk semua orang biar nggak usah pergi ke curug luhur sebelum:
    1. Manajemen ny diperbarui
    2. Pemerintah bogor turun tangan
    3. Harga tiket yg benar” dapat dijangkau masyarakat
    4. Si bule yang bangsat anjing nggak ada otak dan preman” yang lebih buruk dari sampah masyarakat itu harus musnah dari indonesia!!

  7. kalau cara nya begitu mending boikot aja tuh tempat..masih banyak tempat wisata di sekitar gunung bunder yg murah meriah…aparat keamanan nya pada kemana nih??

  8. Nyari duit kok caranya pake cara preman, calon pengunjung punya hak untuk membatalkan masuk ke tempat wisata dan tidak ada yg boleh menghalang halangi apalagi memberikan denda. Dasar bule gendeng.

  9. Sy kmren kesana..utk ukuran tempat wisata air terjun seh mahal, ditambah kondisinya tidak terurus. anak ga mau mandi karena kolam kotor berlumut tau begitu mending ke jungle atau cunang

  10. lahhh emang iya sy aja kapok ke situ sekarang mah tiap pintu duit terus bukan cuma curug luhur hampir semua tempat wisata di kawasan gunung salak endah atau halimun salak ,,,thn 1990 an masuk cuma bayar di pintu utama 500 rupiah aja di dalem nya serba gratis …sekarang mulai pintu utama ,,sudah bayar selanjut nya setiap pintu curug kita di pungut parkir dan tiket lagi,,,,selamat menikmati

  11. kalo yg permah ke kawasan halimun salak pasti ngalamin yg nama nya bayar melulu setiap masuk ,,dari mulai pintu gerbang sampai mau masuk lokasi cuma yg paling mahal ya curug luhur

Leave a comment